TfMiBSz8TpMiGSWiBUO5GUriGi==
00 month 0000

Headline:

Prof. Dr. KH. Moh. Erfan Soebahar, M.A Kembali Pimpin MUI Kota Semarang


Semarang - Prof. Dr. KH. Moh. Erfan
Soebahar, M.A kembali mendapat amanah sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang masa khidmah 2025–2030, dalam Musyawarah Daerah (Musda) X MUI Kota Semarang, di Hotel Muria Semarang, Sabtu (6/12/2025).

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Panitia Pengarah, Dr. KH. Ismail SM, saat membacakan hasil rapat komisi formatur Musda X MUI Kota Semarang.

"Memilih dan menyepakati ketua umum adalah beliau Prof. Dr. KH. Moh. Erfan Soebahar, M.A," ungkap kyai Ismail.

Dihadapan peserta Musda yang terdiri dari Dewan Pertimbangan MUI Kota Semarang, pengurus masa khidmah 2020–2025, utusan MUI kecamatan, dan perwakilan pimpinan pondok pesantren tersebut, juga dibacakan penunjukan pengurus harian yaitu Sekretaris Umum yang diamanahkan kepada Dr. KH. Ismail SM, dan bendahara umum, Dr. KH. Sudja'i, M.Ag.

Ketua umum terpilih, Prof. Dr. KH. Moh. Erfan Soebahar, M.A dalam sambutan pasca penunjukan kembali sebagai ketua umum, meminta doa dan kerjasama untuk menjalankan amanah tersebut.

"Minta tolong didoakan dengan baik dan bersinergi," imbuhnya.

Prof Erfan juga mengajak personel yang nanti akan masuk dalam kepengurusan untuk menandatangani kesepakatan wakaf waktu untuk MUI.

"Di MUI kita ajak wakafkan waktu, ayo tandatangani kesepakatan itu," ungkap prof Erfan.

Sementara itu, Ketua Umum MUI Jawa Tengah, Dr. KH. Ahmad Darodji, M.Si. saat membuka Musda, menyinggung perlunya sosok pemimpin MUI Kota Semarang yang fleksibel dan bermakna bagi umat.

“Yang dibutuhkan umat adalah beliau yg bisa memimpin kita dengan baik, menyelesaikan masalah dengan baik, keatas kesamping kebawah baik,” tegas Kyai Darodji.

Menurutnya, banyak sekali problem yang dihadapi umat. Maka sebagai muslim, personil atau organisasi MUI harus berperan sebagai Khalifah dinamika bumi, yang konsekuensi harus bisa menjawab tantangan zaman.

“Jadi MUI itu Ahlun fi Zamanihim, menguasai permasalahan yang berkembang di zaman itu,” ungkapnya.

Senada, Kepala Kantor Kemenag kota Semarang juga berharap, MUI Kota Semarang bisa menjawab problem keumatan masyarakat kota Semarang.

“Saya berharap, dan sangat berkomitmen bahwa program yang dilakukan MUI kota Semarang bisa menjawab problem keumatan, baik ekonomi, sosbud, termasuk problem kebangsaan,” ungkap Muhtasit.

Pihaknya menyinggung salah satu peran MUI dalam memunculkan fatwa, misalnya fatwa halal.

“Tolong di bidang fatwa, kami dibantu. Ketika itu menjadi fatwa, saya dimana-mana akan menyampaikan isu faktual fatwa MUI,” tukasnya.

Walikota Semarang, Dr. Agustina Wilujeng Pramestuti, S.S., M.M. dalam sambutan tertulisnya menyinggung tema yang Musda yang sesuai dengan kota Semarang.

“Tema Musda X MUI Kota Semarang ‘Wujudkan Ukhuwah Islamiyah untuk Kedamaian Umat dan Bangsa Menuju Kota Semarang Bersatu dan Semakin Hebat’ memiliki makna yg mendalam bagi perjalanan kota kita,” ujar Walikota Semarang dibacakan Kepala Badan Kesbangpol Kota Semarang, Dr. Bambang Pramusinto, SH, S.IP, M.Si.

Pihaknya juga mengapresiasi MUI Kota Semarang atas peran dalam pembinaan Kamtibmas, sepeti edukasi bahaya judi online, keamanan dan lain sebagainya

“Semoga Musda menghasilkan keputusan yang terbaik bagi kemajuan MUI dan kemaslahatan umat Islam kota Semarang,” tukasnya.

Sebelum prosesi pemilihan ketua umum, dilaksanakan LPJ kepengurusan masa khidmah 2020–2025 serta rapat komisi dalam menentukan program masa khidmah 2025–2030.

Dalam Musda juga dilakukan penyerahan penghargaan dari Kapolrestabes Kota Semarang kepada ketua umum MUI Kota Semarang atas yang berhasil melakukan pencegahan konflik sosial dan menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayah Kota Semarang.
Daftar Isi

0Komentar

Formulir
Tautan berhasil disalin