Rumuskan Arah Keumatan, MUI Semarang Timur Gelar Upgrading dan Halaqah 2025
Semarang - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Semarang Timur menggelar Halaqah dan Upgrading Pengurus Masa Khidmah 2024-2029, di Aula Kantor Kecamatan Semarang Timur, Jalan Barito, Karangtempel, Rabu (5/11/2025).
Ketua Umum MUI Kota Semarang, Prof. Dr. KH. Moh. Erfan Soebahar, M.Ag., dan Ketua III Dr. KH. Amin Farih, M.Ag. yang hadir sebagai narasumber secara beragtian memberi penguatan kepada pengurus MUI Kecamatan Semarang Timur, salah satunya mengenai sejarah berdirinya MUI.
DIjelaskan, MUI terbentuk pada 17 Rajab 1395 H / 26 Juli 1975 M sebagai wadah musyawarah ulama, zuama, dan cendekiawan Muslim untuk membimbing dan membina umat Islam Indonesia.
Materi juga memuat urutan Ketua Umum MUI Kota Semarang dari masa ke masa, yaitu KH. Muslich, KH. Mushonnef, Prof. Dr. KH. Muchoyyar HS, M.A., Drs. KH. Syamsuddin Anwar, Drs. KH. Abdul Karim Assalawy, M.Ag., hingga Prof. Dr. KH. Moh. Erfan Soebahar, M.Ag. yang menjabat saat ini. Pemaparan ini diberikan untuk memperlihatkan kesinambungan estafet keulamaan dalam tubuh organisasi.
Pada sesi berikutnya, narasumber menjelaskan kembali tiga peran utama MUI, yaitu Khodimul Ummah sebagai pelayan umat, Shodiiqul Hukumah sebagai mitra pemerintah, dan Himayatul Ummah sebagai pelindung umat dari penyimpangan nilai maupun praktik keagamaan. Penegasan fungsi ini menjadi dasar penyusunan langkah gerak pengurus di tingkat kecamatan.
Kegiatan juga membahas analisis SWOT MUI Kecamatan, untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan organisasi di wilayah Semarang Timur. Hasil analisis ini menjadi acuan dalam merumuskan program kerja yang dinilai relevan dan menyentuh kebutuhan masyarakat.
Selanjutnya, pengurus mendalami visi MUI 2024-2029, yakni terwujudnya kehidupan masyarakat yang memperoleh ridha dan ampunan Allah SWT (baldatun á¹ayyibatun wa rabbun ḡafur), menuju umat berkualitas (khaira ummah) dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai manifestasi Islam rahmatan lil ‘alamin.
Visi ini kemudian dijabarkan ke dalam misi pembinaan umat, pelaksanaan dakwah, serta penguatan ukhuwah.
Kegiatan berlangsung khidmat dan komunikatif. Para pengurus mengikuti sesi dengan fokus, mencatat poin materi, serta menyelaraskan kembali peran organisasi dengan realitas sosial di wilayahnya.
Halaqah ditutup dengan kesepahaman untuk menjaga konsistensi, keteladanan, dan pengabdian dalam melaksanakan tugas keumatan di Kecamatan Semarang Timur.
Daftar Isi


0Komentar