TfMiBSz8TpMiGSWiBUO5GUriGi==
00 month 0000

Headline:

Sabar


Oleh : Dr. KH. Ismail SM, Sekretaris Umum MUI Kota Semarang

Saudara-saudara Rahimakumullah, Doa kita: Allahumma bariklana fi syahri Ramadhana.

Di dalam bulan suci Ramadhan ini, kita diingatkan untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Pada kesempatan ini, saya berwasiyat pada diri sendiri dan Saudaraku semua untuk memahami konsep sabar dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di bulan Ramadhan yang mulia ini, setiap mukmin dididik oleh Allah SWT menjadi orang yang sabar.

Sabar adalah kemampuan untuk menahan diri dari segala sesuatu yang tidak diinginkan, baik itu berupa kesedihan, kesakitan, kekawatiran, atau godaan. Dalam konteks beribadah, sabar juga berarti ketekunan dan konsistensi (istiqomah) dalam menjalankan perintah Allah SWT meskipun dihadapkan pada berbagai ujian, cobaan, musibah.

Sabar termasuk akhlaqul karimah, karakter terpuji. Sabar juga bagian dari iman (sya’bul iman). Sifat sabar harus dimiliki setiap manusia mukmin dalam melaksanakan tugas utamanya sebagai hamba Allah SWT (abdullah) dan sebagai khalifatullah di muka bumi. Sifat sabar memiliki banyak keutamaan (fadilah) dan derajat tinggi sehingga diabadikan dalam beberapa surat Al-Qur'an al-Karim dan sabda Nabi Muhammad Saw.

Allah SWT berfirman dalam beberapa surat Al-Quran al-Karim, tentang kedudukan yang mulia dan balasan bagi orang-orang yang memiliki sifat sabar (as-sabr).

Surah Al-Baqarah ayat 153;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah [2]:153)

Surah Āli ‘Imrān ayat 146;
وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ

...Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (Āli ‘Imrān [3]:146)

Surah Āli ‘Imrān ayat 200;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ࣖ

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (Āli ‘Imrān [3]:200)

Surah Hūd ayat 115;

وَاصْبِرْ فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ

Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan.

(Hūd [11]:115)

Surah Ṭāhā ayat 132;
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى

Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa. (Ṭāhā [20]:132)

Surah Al-Furqān ayat 75;

اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ

Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. (Al-Furqān [25]:75)

Surah Az-Zumar ayat 10;

... ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

...Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (Az-Zumar [39]:10)

Surah Ar-Ra‘d ayat 22, 23, 24;

وَالَّذِيْنَ صَبَرُوا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً وَّيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِۙ

Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan Tuhannya, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Ar-Ra‘d [13]:22)

جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ

(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (Ar-Ra‘d [13]:23)

سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ

(sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu. (Ar-Ra‘d [13]:24)

Dari beberapa ayat tersebut kita bisa mengambil pelajaran sangat penting, Al-Qur’an mendidik manusia bahwa kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan pertolongan dan balasan dari Allah SWT. Sifat sabar merupakan tanda keimanan yang kuat dan sifat yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Orang-orang yang sabar akan mendapatkan pahala yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.

Tuntunan Rasulullah Saw tentang sikap sabar;


1. Orang mukmin adalah istimewa


Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik, dan itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali seorang mukmin. Jika mendapatkan kebahagiaan, maka ia bersyukur, dan itu adalah kebaikan baginya. Jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu juga kebaikan baginya.” (HR. Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa setiap keadaan yang dialami oleh seorang mukmin, baik suka maupun duka, adalah kebaikan jika ia mampu bersyukur atau bersabar.

2. Orang yang sabar akan berjumpa Rasulullah Muhammad SAW di Telaga al-Haudl (Surga);


عَنْ أُسَيْدِ بْنِ حُضَيْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ أَنَّ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا تَسْتَعْمِلُنِي كَمَا اسْتَعْمَلْتَ فُلَانًا قَالَ سَتَلْقَوْنَ بَعْدِي أُثْرَةً فَاصْبِرُوا حَتَّى تَلْقَوْنِي عَلَى الْحَوْضِ

“Dari Usaid bin Hudlair radliallahu anhum; ada seseorang dari kalangan Anshar yang berkata; ‘Wahai Rasulullah, tidakkah sepatutnya baginda mempekerjakanku sebagaimana baginda telah mempekerjakan si fulan?’. Beliau menjawab: ‘Sepeninggalku nanti, akan kalian jumpai sikap-sikap utsrah (individualis, egoism, orang yang mementingkan dirinya sendiri). Maka itu bersabarlah kalian hingga kalian berjumpa denganku di telaga al-Haudl (di surga).'” ( HR. Bukhari ) [ No. 3792 Fathul Bari].

Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali (w. 505 H/ 1111 M), seorang ulama besar ahli tasawuf, fiqh dan falsafah Islam, menguraikan beberapa hikmah sabar sebagai berikut. Pertama, Sabar sebagai kekuatan spiritual. Al-Ghazali mengajarkan bahwa sabar adalah salah satu bentuk kekuatan spiritual yang memungkinkan seseorang untuk menghadapi berbagai ujian dan cobaan dalam hidup. Dengan bersabar, seseorang dapat menjaga ketenangan jiwa dan tidak terjerumus dalam tindakan yang merugikan.

Kedua, Sabar dalam menghadapi kesulitan. Dalam pandangan Al-Ghazali, sabar adalah kunci untuk menghadapi kesulitan dan tantangan. Kesabaran membantu seseorang untuk tetap fokus pada tujuan dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi rintangan. Ketiga, Sabar sebagai Bentuk Ibadah. Al-Ghazali menekankan bahwa sabar adalah bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah. Dalam banyak ayat Al-Qur'an, Allah menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang bersabar. Sabar dianggap sebagai tanda keimanan yang kuat. Keempat, Sabar sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan. Dengan bersabar, seseorang dapat menemukan kebahagiaan sejati. Kesabaran membantu individu untuk menerima kenyataan dan menemukan hikmah di balik setiap peristiwa, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan.

Syeikh Ibnu ‘Atha’illah as-Sakandari (w. 1309 M), seorang Ulama Tharekat Syadziliyyah, penulis Kitab Al-Hikam, menjelaskan hikmah sabar antara lain: Pertama, Sabar sebagai Kunci Keberhasilan. Ibnu Athaillah mengajarkan bahwa sabar adalah kunci untuk mencapai tujuan dan keberhasilan. Dalam hidup, kita sering dihadapkan pada berbagai ujian dan tantangan. Dengan sabar, kita dapat menghadapi semua itu dengan lebih baik dan menemukan jalan keluar. Kedua, Sabar Menghadapi Ujian. Ujian dan cobaan adalah bagian dari kehidupan. Sabar membantu kita untuk tetap tenang dan tidak berputus asa. Dalam kitabnya, Al-Hikam, Ibnu Athaillah menyatakan bahwa setiap ujian yang kita hadapi adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan iman kita.

Di bulan Ramadhan ini, dengan menjalankan ibadah puasa (shiyam: Imsak) kita dilatih untuk bersabar, baik dalam menahan lapar dan dahaga, maupun dalam menahan diri dari perbuatan yang tidak baik. Menahan diri dari segala bentuk kemarahan, kebencian, dan perbuatan maksiat dan dosa. Dengan bersabar, kita akan merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hati. Sabar juga akan menjadi wasilah kita mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Semoga Allah SWT melimpahkan kekuatan lahir dan batin kepada kita mukminin mukminat untuk bersabar dalam setiap ujian yang kita hadapi. Memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang sabar dalam ridla-Nya, kelak dikumpulkan bersama Rasulullah Saw di Surga. Aamiin.

Wallahu a’lam bis-shawab.
(Ngaliyan_ Semarang, 3 Ramadhan 1446 H/ 3 Maret 2025)

Daftar Isi

0Komentar

Formulir
Tautan berhasil disalin