TfMiBSz8TpMiGSWiBUO5GUriGi==
00 month 0000

Headline:

Ikhlas


Oleh: Dr. KH. Ismail SM, Sekretaris Umum MUI Kota Semarang

Saudaraku Mukminin mukminat rahimakumullah.

Kita bersyukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita kesempatan emas untuk bertemu kembali di bulan yang penuh berkah ini, bulan Ramadhan. Bulan yang penuh dengan rahmat, berkah, maghfirah dan berbagai mega bonus dari Allah SWT. Semoga kita semua dapat memanfaatkan waktu yang berharga ini dengan sebaik-baiknya.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi satu topik yang sangat penting dalam kehidupan kita sebagai seorang Muslim, yaitu Ikhlas. Ikhlas adalah sebuah kata yang sering kita dengar, namun sering kali kita lupa untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Katas Ikhlas (إخلاص) berasal dari kata "khalasa" ( خلص) yang berarti bersih atau murni. Dalam konteks ibadah, ikhlas berarti melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia. Allah berfirman dalam

Al-Qur'an surah Al-Bayyinah ayat 5:

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an surah Gāfir ayat 65

هُوَ الْحَيُّ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Dialah yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.

Tafsir tahlili ayat ini menjelaskan bahwa Tuhan yang disembah itu adalah Tuhan yang hidup kekal, yang tidak pernah mati. Dialah yang menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya, selain daripada-Nya tidak pantas disembah. Oleh karena itu, murnikanlah ketundukan dan ketaatan hanya kepada-Nya saja, jangan sekali-kali mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Suci. Dialah Yang memiliki segala makhluk-Nya, baik yang berupa malaikat, jin, manusia, dan semua makhluk lain yang ada di alam ini.

Keikhlasan dalam beribadah dengan memurnikan niat demi mencari ridla Allah dan menjauhkan diri dari kemusyrikan adalah kunci diterimanya ibadah.

Momentum bulan Ramadhan ini, menjadi madrasah yang mendidik setiap mukmin menjalankan ibadah puasa, shalat, tadarus Al-Qur'an, menunaikan zakat infaq shodaqoh dan melakukan berbagai amal kebaikan. Namun, semua itu harus dilakukan dengan niat yang ikhlas. Tanpa keikhlasan, amal kita bisa menjadi sia-sia.

Saudaraku muslimin muslimat Rahimakumullah,


Mari kita renungkan sejenak, apakah selama ini kita sudah melakukan ibadah dengan ikhlas? Apakah kita berpuasa hanya untuk mendapatkan pahala dari Allah, ataukah kita juga mengharapkan pujian dari orang lain? Mari kita perbaiki niat kita.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk tubuh dan rupa kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian." (HR. Ahmad).

Hadis dari Abu Dzar Rasulullah SAW bersabda, "Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat, dan ikhlaskanlah niatmu kepada Allah dalam setiap amal yang kamu lakukan." (HR. Bukhari).

Ini menunjukkan bahwa setiap tindakan yang kita lakukan harus didasari oleh niat yang ikhlas.

Hujjatul Islam Imam Abu Hamid Al-Ghazali, menyatakan bahwa ikhlas adalah niat yang tulus dalam beribadah kepada Allah. Ia menjelaskan bahwa ikhlas adalah mengarahkan semua amal kepada Allah semata, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia. Menurutnya, ikhlas adalah inti dari setiap amal yang diterima oleh Allah.

Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Rahimahullah, menekankan pentingnya membersihkan hati dari segala bentuk riya (pamer) dan niat yang tidak tulus. Ia mengajarkan bahwa ikhlas adalah keadaan di mana seseorang hanya menginginkan keridhaan Allah dalam setiap amal yang dilakukannya.

Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandary rahimakumullah, dalam kitab Al-Hikam menjelaskan bahwa ikhlas adalah ruhnya amal.

الأعمال صور قائمة وارواحها وجود سر الإخلاص فيها.

"Amal-amal itu bentuk yang tampil (secara dlohiriyah), adapun ruh yang menghidupkannya adalah keikhlasan pada amal tersebut ".

Kaum muslimin muslimat rahimakumullah,


Di bulan Ramadhan ini, mari kita tingkatkan keikhlasan kita dalam beribadah. Kita melakukan setiap amal dengan penuh kesadaran bahwa kita sedang beribadah kepada Allah. Kita bisa mulai dengan hal-hal kecil, seperti membantu sesama, berbagi makanan, atau sekadar memberikan senyuman kepada orang lain, menebarkan keramahan kepada sesama.

Hikmah dari ikhlas adalah bahwa dengan niat yang tulus, setiap amal yang kita lakukan akan memiliki nilai di sisi Allah. Ikhlas juga membawa ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup, karena kita tidak lagi terikat pada penilaian orang lain, melainkan hanya mengharapkan ridha Allah SWT.

Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk selalu ikhlas dalam setiap amal kita. Semoga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang selalu bersyukur dan berusaha untuk memperbaiki diri serta menjalani hidup ini dengan penuh keikhlasan.

بارك الله لنا ولكم ولجميع المؤمنين. والله اعلم.

(Semarang, 2 Ramadhan 1446 H/ 2 Maret 2025)
Daftar Isi

0Komentar

Formulir
Tautan berhasil disalin